Selasa, 07 Juni 2016

Makalah Strategi Pendidikan

INSTRUMEN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Kuliah : Strategi dan Metode Pembelajaran
Dosen Pengajar : Dr. Siti Zulaikha, S. Ag., M. Pd


Disusun Oleh :
Laeli Lutfiyani


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2015


KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa penulis panjatkan karena berkatdan petunjuknya kami dapat menyusun Makalah dengan judul “INSTRUMEN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas untuk memenuhi matakuliah Strategi dan Metode Pembelajaran. Dalam memenuhi kebutuhan pendidikan dewasa ini diperlukan beberapa model pembelajaran dan metode atau pun hal lainnya sebagaikewajiban seorang guru atau seorang pendidik, dengan penguasaan mengenai proses pembelajaran akan mempermudah seorang guru dalam mengajar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada  semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah, semoga dapat meningkatkan hasil proses belajar-mengajar yang maksimal dan upaya peningkatan mutu sumber daya manusia melalui sekolah menengah atau sederajatnya akan benar-benar mencapai sasaran. Kami menyadari jika dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka kritik serta saran yang konstruktif guna kesempurnaan makalah ini. Demikian makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga bermanfaat. Aamiin
Bogor, 21 Oktober 2015

Penyusun


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
            Perkembangan pendidikan di Indonesia dari tahun ke tahun dapat dikatakan mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya kurikulum pendidikan yang ideal, sarana prasarana yang memadai di setiap sekolah dan yang tidak kalah penting dari semua faktor tersebut ialah faktor pengajar atau kinerja guru.
            Kinerja guru dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan. Hal ini karena tidak semua guru dapat mengajar peserta didiknya dengan baik atau profesional. Dan pada kenyataannya dalam melaksanakan KTSP atau KURTILAS termasuk dalam pengajaran, banyak pendidik yang masih mengalami kesulitan untuk memberikan pengajaran kepada peserta didik sehingga peserta didik sulit untuk memahami materi sedangkan tuntutan kurikulum untuk menyelesaikan materi yang sudah ditentukan harus terlaksana. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas beberapa keterampilan dasar mengajar dan metode mengajar bagi guru untuk memberikan pengajaran kepada peserta didik dengan lebih  baik.

B.      Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dari Keterampilan Dasar Mengajar?
2.      Apa sajakah keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru ketika  mengajar?
3.      Apa sajakah metode yang digunakan oleh seorang guru ketika mengajar?

C.      Tujuan
1.Untuk mengetahui keterampilan dasar mengajar bagi guru khususnya guru sekolah dasar.
2. Untuk mengetahui macam-macam keterampilan dasar mengajar yang harus dimiliki oleh guru.
3. Untuk mengetahui macam-macam metode mengajar yang harus diterapkan oleh guru.





BAB II
PEMBAHASAN
A.     KETERAMPILAN DASAR MENGAJAR
Keterampilan dasar mengajar  adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan profesional (As. Gilcman,1991).
Menurut hasil penelitian (Turney, 1979), terdapat 8 keterampilan dasar mengajar yang dianggap berperan penting dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Keterampilan yang dimaksud adalah: 

1.       Bertanya
Keterampilan bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru untuk mengetahui respon atau jawaban dari peserta didik

a        Keterampilan bertanya bertujuan untuk :
§  Memotivasi peserta didik agar terlibat dalam interaksi belajar
§  Melatih kemampuan mengutarakan pendapat
§  Merangsang dan meningkatkan kemampuan berfikir peserta didik

b.      Jenis-jenis pertanyaan
·         Pertanyaan langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta didik
·         Pertanyaan umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas
·         Pertanyaan retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban
·         Pertanyaan faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi
·         Pertanyaaan yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta didik atas pertanyaan peserta didik lain
c.       Prinsip-prinsip bertanya
   Pertanyaan hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata-kata yang sederhana
   Pertanyaan didistribusikan secara merata kepada para peserta didik
   Pertanyaan langsung sebaiknya diberikan secara random
   Pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik

2.       Memberi penguatan
Memberi penguatan atau reincorcement merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku tersebut di saat yang lain.

a.      Tujuan menggunakan keterampilan memberi penguatan dalam pengajaran :
   Menimbulkan perhatian peserta didik
   Membangkitkan motivasi belajar peserta didik
   Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi
   Merangsang peserta didik berfikir yang baik

b.      Jenis-jenis penguatan
1)      Penguatan Verbal
Penguatan verbal merupakan respon yang diberikan oleh guru terhadap perilaku atau respon belajar siswa yang disampaikan melalui bentuk kata-kata/ lisan atau kalimat ucapan (verbal). Misalnya penguatan verbal dalam bentuk kalimat seperti: kata bagus, baik, luar biasa, ya, betul, tepat, atau kata-kata lain yang sejenis
2)      Penguatan non-verbal
Penguatan non verbal sebaliknya dari penguatan verbal, yaitu respon terhadap perilaku belajar (respon) siswa dengan perbuatan atau isyarat-isyarat tertentu yang menunjukkan adanya pertautan dengan perbuatan belajar siswa.
Macam macam penguatan non-verbal :
a.      Mimik dan gerakan badan
b.      Gerak mendekati
c.       Sentuhan
d.      Kegiatan yang menyenangkan
e.      Pemberian simbol atau benda
f.        Penguatan tak penuh

3.       Mengadakan variasi
Pengertian penggunaan variasi merupakan keterampilan guru dalam menggunakan bermacam kemampuan untuk mengatasi kebosanan dan menimbulkan minat, gairah dan aktivitas belajar mengajar yang efektif.

a.      Tujuan penggunaan variasi dalam proses belajar mengajar adalah untuk :
1)      Menghilangkan kejemuan dalam mengikuti proses belajar
2)      Mempertahankan kondisi optimal belajar
3)      Meningkatkan perhatian dan motivasi peserta didik

b.      Jenis-jenis variasi
1)          Variasi dalam gaya mengajar.
Variasi ini berkaitan dengan gaya mengajar yang digunakan oleh seorang pendidik agar peserta didik terhindar dari rasa jenuh dan bosan. Misalnya, pada saat pelajaran berhitung, siswa diminta keluar selama kurang lebih lima menit untuk mencari daun kering. Setelah itu, dihitung bersama-sama di kelas atau di bawah pohon yang rindang. Cara yang lain, misalnya dnegan study tour ke tempat-tempat bersejarah, ke perkebunan, dll.
2)      Variasi dalam penggunaan media.
Dalam hal ini, seorang pendidik haruslah memiliki kemampuan memilih media pembelajaran yang teat sehingga proses pembelajaran bisa berlangsung secar optimal. Media ini diharapkan mampu menyampaikan maksud seorang pendidik kepada peserta didik dengan lebih jelas. Semakin lengkap suatu media atau alat pembelajaran ang digunakan, maka semakin besar kemungkinan pembelajaran tersebut akan berhasil. Tidak hanya melalui lisan, namun juga melalui media visual atau bahkan audio-visual. Misalnya, pada saat pelajaran IPA, pendidik mengharapkan siswanya mampu membedakan bagian-bagian bunga yang sempurna.
3)      Variasi dalam penggunaan metode.
Metode yang digunakan bisa bermacam-macam sesuai dengan  kegiatan yang ditetapkan dan tujuan pembelajaran. Misalnya, selain menggunakan metode ceramah, seorang pendidik juga bisa menggunakan metode tanya-jawab, eksperimen, demonstrasi, pemberian tugas atau diskusi.
4)       Variasi dalam pola interaksi.
Kenyataan yang ada di lapangan saat ini, sebagian besar pendidik masih menggunakan pola interaksi satu arah, yaitu pola interaksi dari pendidik ke peserta didik Pendidik seolah menjadi sumber dari segala sumber pengetahuan yang maha benar. Perubahan pola yang bisa dilakukan adalah dengan pola interaksi multi arah. Misalnya dengan menciptakan suasana diskusi pada saat pemecahan masalah dengan bantuan beberapa buku atau eksperimen. Di sini, pendidik berperan sebagai fasilitator. Proses tersebut tentunya dapat lebih mengacu peserta didik untuk belajar secara mandiri.

4.       Menjelaskan
Menjelaskan adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan secara sistematis sehingga mudah dipahami para peserta didik.

Prinsip-prinsip menjelaskan
§  Penjelasan harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik peserta didik
§  Materi penjelasan harus dikuasai secara baik oleh guru
§  Materi penjelasan harus bermanfaat dan bermakna bagi peserta didik
§  Dapat menjelaskan harus disertai dengan contoh-contoh yang kongkrit dan dihubungkan dengan kehidupan


5.       Membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan membuka pelajaran adalah usaha guru untuk mengkondisikan mental peserta didik agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam membuka pelajaran  peserta didik harus mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah yang akan ditempuh.

Keterampilan menutup pelajaran adalah keterampilan guru dalam mengakhiri kegitan inti pelajaran. Dalam menutup pelajaran, guru dapat menyimpulkan materi pelajaran, mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan tingkat keberhasilan proses belajar mengajar.
Tujuan membuka dan menutup pelajaran adalah
§  Menyiapkan mental para peserta didik agar siap memasuki persoalan yang akan dibicarakan
§  Memungkinkan peserta didik mengetahui tingkat keberhasailan dalam pelajaran
§  Agar peserta didik mengetahui batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan

6.       Membimbing diskusi kelompok
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja sama kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep atau prinsip tertentu.
a.      Prinsip-prinsip membimbing diskusi kelompok kecil :
o   Laksanakan diskusi dalam suasana yang menyenangkan
o   Berikan waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan
o   Rencanakan diskusi kelompok dengan sistematis

b.      Komponen keterampilan guru dalam megembangkan pembimbingan kelompok kecil :
   Memperjelas permasalahan
   Menyebarkan kesempatan berpartisipasi
   Menganalisa pandangan peserta didik
   Menutup diskusi
7.       Mengelola kelas
Keterampilan mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam mewujudkan dan mempertahankan suasana belajar mengajar yang optimal.

a.      Tujuan dari pengelolaan kelas adalah :
o   Mempertahankan keadaan yang stabil dalam susana kelas, sahingga bila terjadi gangguan dalam belajar mengajar dapat dikurangi dan dihindari
o   Melayani dan membimbing perbedaan individual peserta didik
o   Mengatur semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual peserta didik dalam kelas.

b.      Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
o   Kehangatan dan keantusiasan
o   Bervariasi, gunakan variasi dalam proses belajar mengajar
o   Tanamkan displin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki disipin diri
o   Menekankan hal-hal positif, memikirkan hal positif dan menghindarkan konsentrasi pada hal negative

c.       Komponen Keterampilan Pengelolaan Kelas
·          Memusatkan perhatian
·          Menunjukkan sikap tanggap
·          Menegur
·          Membagi perhatian
·          Memberi penguatan

8.       Mengajar kelompok kecil dan perorangan
Diskusi kelompok kecil adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja sama kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip tertentu.

B.      METODE MENGAJAR
Metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan daripada proses pengajaran, atau soal bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid.
Berikut adalah metode-metode mengajar :
1)      Metode ceramah
Metode ceramah adalah suatu penyampaian bahan secara lisan oleh guru di muka kelas. Metode ini layak digunakan guru jika :
1.      Pesan yang disampaikan berupa fakta atau informasi,
2.      Jumlah siswa terlalu banyak
3.      Guru adalah pembicara yang baik, berwibawa dan dapat merangsang siswa.

Hal yang perlu diperhatikan untuk penggunaan metode ceramah adalah
a)      Menggunakan kata-kata sederhana jelas dan mudah dipahami.
b)      Menggunakan alat visual seperti papan tulis untuk menjelaskan pokok bahasan.
c)      Adakan rekapitulasi dan mengulang kembali rumusan yang penting. Rekapitulasi adalah mengingat kembali dengan contoh-contoh yang konkrit/nyata.

2)      Metode  diskusi
Metode diskusi adalah cara menerima materi dengan memperdebatkan  masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi secara rasional dan objektif. Metode diskusi digunakan jika materi yang disajikan banyak mengandung permasalahan yang tingkat sepakatanya masih rendah
                      Tugas-tugas guru dalam diskusi
1.      Bertindak sebagai pimpinan diskusi yaitu menerima pendapat dan mengatur jalan diskusi
2.      Sebagai moderator yang dapat mengamankan, menolak, atau menyampaikan pendapat dan usul.

Metode diskusi dapat dibedakan menjadi :
                                                  i.      Whole Group
Bentuk diskusi kelas dengan siswa duduk membentuk setengah lingkaran. Guru sebagai pemimpin.
                                                ii.      Diskusi kelompok
Terbagi menjadi dua, diskusi kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang peserta dandiskusi kelompok besar terdiri dari 7-15 orang peserta. Anggota diskusi diberi kesempatan berbicara untuk mengemukakan pendapat dalam pemecahan masalah.
                                              iii.      Buzz  group
Sama seperti diskusi kelompok, namun dilakukan ditengah pelajaran atau di akhir pelajaran. Buzz group ini berfungsi untuk memperjelas dan mempertajam bahan pelajaran.
                                               iv.      Panel
Sama seperti diskusi kelompok, namun posisi duduk dibentuk melingkar. Dipimpin oleh seorang moderator. Audien tidak ikut berbicara kecuali memberi tanggapan.
                                                 v.      Symposium
Terdiri dari pembawa makalah, penyanggah, moderator, dan notulis serta beberapa peserta. Tahap pertama, tahap penyampaian makalah secara singkat. Selanjutnya tahap pemberian tanggapan atau sanggahan. Tahap terakhir adalah tahap kesimpulan.
                                               vi.      Informal Debate
Kelas dibagi menjadi dua tim untuk memperdebatkan suatu subjek tanpa memperhatikan peraturan perdebatan formal.
                                             vii.      Fish Bowl
Dipimpin oleh seorang ketua untuk mencari keputusan. Tempat duduk setengah melingkar dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta diskusi. Peserta yang ingin member pendapat, duduk di kursi kosong dan meninggalkan kursi setelah selesai berbicara.
                                           viii.      Brainstorming
Diskusi ini akan berjalan baik jika anggotanya terdiri dari 8-12 orang. Setiap anggota diharapkan menyumbangkan ide dalam pemecahan masalah.

3)      Metode tanya jawab
Metodetanya jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan pada siswa agar siswa menjawabnya ataupun sebaliknya.
Metode ini dipakai untuk :
1.      Pengulangan pelajaran
2.      Selingan dalam menjelaskan pelajaran
3.      Merangsang siswa untuk memperhatikan materi ajar.

4)      Metode demonstrasi dan eksperimen
Demonstrasi adalah cara penyampaian yang dilakukan oleh guru, orang lain ataupun siswa yang sengaja ditunjuk untuk memperagakan kepada kelas tentang suatu proses atau cara melakukan sesuatu.
              Eksperimen adalah cara pengajaran dimana guru dan siswa bersama-sama melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu aksi.
Matode  ini digunakan untuk memberikan latihan keterampilan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam demonstrasi adalah :
1.         Menyusun langkah demonstrasi secara teratur.
2.         Mempersiapkan peralatan demonstrasi.

Hal yang perlu diperhatikan dalam eksperimen adalah :
1)      Memberikan penjelasan dan petunjuk dalam melakukan eksperimen.
2)      Mengulang eksperimen bila hasilnya belum memuaskan.
3)      Melaporkan hasil eksperimen secara tertulis.
5)      Metode resitasi
Metode resitasi atau pekerjaan rumah adalah tugas-tugas yang diberikan kepada siswa diluar jam pelajaran.
Hal yang perlu diperhatikan adalah :
1.      Tugas yang diberikan harus jelas arahnya
2.      Memberikan petunjuk yang jelas untuk menghindari kebingungan.

6)      Metode kerja kelompok
Kerja kelompok merupakan salah satu metode belajar-mengajar yang memiliki kadar CBSA yang tinggi. Metode kerja kelompok menuntut persiapan yang jauh berbeda bila dibandingkan dengan format belajar-mengajar ekspositori. Metode ini cocok digunakan jika kekurangan alat atau fasilitas pelajaran.
Hal yang perlu diperhatikan :
1.      Menentukan tujuan yang harus dicapai siswa.
2.      Mempersiapkan materi yang harus dikerjakan siswa
3.      Pembagian disesuaikan dengan kemampuan siswa  dan kebutuhan materi ajar

7)      Metode sosio-drama dan bermain peran
Merupakan teknik mengajar yang banyak kaitannya dengan pendemonstrasian kejadian-kejadian yang bersifat sosial. Menurut Engkoswara: metode sosiodrama adalah suatu drama tanpa naskah yang akan dimainkan oleh sekelompok orang. Biasanya permasalahan cukup diceritakan dengan singkat dalam tempo  4 atau 5 menit, kemudian anak menerangkannya. Persoalan pokok yang akan didramatisasikan diambil dari kejadian-kejadian social. Metode ini cocok digunakan untuk menerangkan peristiwa .
Hal yang perlu diperhatikan  :
1)      Persiapan  seperti menentukan pokok maslah yang akan dijadiakan drama
2)      Melaksanakan Tanya jawab, diskusi, kritik atau analisis persoalan  setelah pementasan drama

8)      Metode karya wisata
Metode karya wisata adalah metode pengajaran yang dilakukan diluar kelas guna mengetahui suatu peristiwa atau tempat yang berkaitan dengan pokok bahasan.
 Metode ini digunakan untuk memberikan pengertian yang jelas terhadap pokok masalah atau pembahasan dengan melihat benda atau lokasi sebenarnya.

Hal yang harus diperhatikan :
1.      Mempersiapkan dan merencanakan karya wisata secara musyawarah dengan siswa dan orang tua.
2.      Siswa diberi tugas untuk mencatat, mengumpulkan bahan, atau data dan mengumpulkannya dalam bentuk laporan tertulis yang dilanjutkan dengan Tanya jawab atau diskusi.
3.      Guru memberi penilaian dan saran kegiatan dan hasil laporan.
 
9)      Metode drill
Metode drill atau disebut latihan dimaksudkan untuk  memperoleh ketangkasan dan keteampilan terhadap apa yang dipelajari.

Hal yang harus di pertimbangkan  :
1)      Memberi latihan secara bertahap dimulai dari latihan yang paling mendasar.
2)      Tahap kesulitan latihan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa







BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
    Keterampilan dasar mengajar  adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional

    Keterampilan dasar mengajar terdiri dari :
1.       Bertanya
2.       Memberi penguatan
3.       Mengadakan variasi
4.       Menjelaskan
5.       Membuka dan menutup pelajaran
6.       Membimbing diskusi kelompok
7.       Mengelola kelas
8.       Mengajar kelompok kecil dan perorangan

    Metode Pengajaran antara lain :
1)      Metode ceramah
2)      Metode  diskusi
3)      Metode tanya jawab
4)      Metode demonstrasi dan eksperimen
5)      Metode resitasi
6)      Metode kerja kelompok
7)      Metode sosio-drama dan bermain peran
8)      Metode karya wisata
9)      Metode drill



DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja rodaskarya.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dan Implementasinya. Jakarta: Prenada Media
Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV.    

Usman, M. Basyiruddin. 2002. Metodologi pembelajaran Agama Islam. Jakarta: Ciputat Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar