INSTRUMEN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata
Kuliah : Strategi dan Metode Pembelajaran
Dosen
Pengajar : Dr. Siti Zulaikha, S. Ag., M. Pd
Disusun
Oleh :
Laeli Lutfiyani
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
2015
KATA PENGANTAR
Dengan Rahmat Allah Yang Maha Kuasa penulis
panjatkan karena berkatdan petunjuknya kami dapat menyusun
Makalah dengan judul “INSTRUMEN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN”.
Makalah ini merupakan salah satu tugas untuk
memenuhi matakuliah Strategi
dan Metode Pembelajaran. Dalam memenuhi
kebutuhan pendidikan dewasa ini diperlukan beberapa model pembelajaran dan
metode atau pun hal lainnya sebagaikewajiban seorang guru atau seorang pendidik, dengan penguasaan mengenai proses pembelajaran akan mempermudah seorang
guru dalam mengajar.
Kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah, semoga dapat
meningkatkan hasil proses belajar-mengajar yang maksimal dan upaya
peningkatan mutu sumber daya manusia melalui sekolah menengah atau sederajatnya
akan benar-benar mencapai sasaran. Kami menyadari jika dalam menyusun makalah
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, dengan hati yang terbuka
kritik serta saran yang konstruktif guna kesempurnaan makalah ini. Demikian
makalah ini kami susun, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan dan banyak
terdapat kekurangan, kami mohon maaf yang sebesar- besarnya. Semoga bermanfaat. Aamiin
Bogor, 21 Oktober 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan pendidikan di Indonesia dari tahun ke
tahun dapat dikatakan mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya kurikulum pendidikan yang ideal,
sarana prasarana yang memadai di setiap sekolah dan yang tidak kalah penting
dari semua faktor tersebut ialah faktor pengajar atau kinerja guru.
Kinerja
guru dalam proses pembelajaran dapat mempengaruhi perkembangan pendidikan. Hal
ini karena tidak semua guru dapat mengajar peserta didiknya dengan baik atau
profesional. Dan pada kenyataannya dalam melaksanakan KTSP atau KURTILAS
termasuk dalam pengajaran, banyak pendidik yang masih mengalami kesulitan untuk
memberikan pengajaran kepada peserta didik sehingga peserta didik sulit untuk
memahami materi sedangkan tuntutan kurikulum untuk menyelesaikan materi yang
sudah ditentukan harus terlaksana. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas
beberapa keterampilan dasar mengajar dan metode mengajar bagi guru untuk
memberikan pengajaran kepada peserta didik dengan lebih baik.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian dari Keterampilan Dasar Mengajar?
2.
Apa sajakah keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang guru
ketika mengajar?
3.
Apa sajakah metode yang digunakan oleh seorang guru ketika mengajar?
C.
Tujuan
1.Untuk mengetahui keterampilan dasar mengajar bagi
guru khususnya guru sekolah dasar.
2. Untuk mengetahui macam-macam keterampilan
dasar mengajar yang harus dimiliki oleh guru.
3. Untuk mengetahui macam-macam metode mengajar
yang harus diterapkan oleh guru.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
KETERAMPILAN
DASAR MENGAJAR
Keterampilan dasar mengajar
adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus yang harus
dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan
tugas mengajar secara efektif, efisien dan profesional (As. Gilcman,1991).
Menurut hasil penelitian (Turney,
1979), terdapat 8 keterampilan dasar mengajar yang dianggap berperan penting
dalam menentukan keberhasilan pembelajaran. Keterampilan yang dimaksud
adalah:
1.
Bertanya
Keterampilan
bertanya merupakan ucapan atau pertanyaan yang dilontarkan guru untuk mengetahui
respon atau jawaban dari peserta didik
a
Keterampilan
bertanya bertujuan untuk :
§ Memotivasi peserta didik agar
terlibat dalam interaksi belajar
§ Melatih kemampuan mengutarakan
pendapat
§ Merangsang dan meningkatkan kemampuan
berfikir peserta didik
b. Jenis-jenis pertanyaan
·
Pertanyaan
langsung, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada salah satu peserta didik
·
Pertanyaan
umum dan terbuka, yaitu pertanyaan yang ditujukan kepada seluruh kelas
·
Pertanyaan
retorik, yaitu pertanyaan yang tidak menghendaki jawaban
·
Pertanyaan
faktual, yaitu pertanyaan untuk menggali fakta dan informasi
·
Pertanyaaan
yang diarahkan kembali, yaitu pertanyaan yang dikembalikan kepada peserta didik
atas pertanyaan peserta didik lain
c. Prinsip-prinsip bertanya
☼
Pertanyaan
hendaknya singkat, jelas dan disusun dengan kata-kata yang sederhana
☼
Pertanyaan
didistribusikan secara merata kepada para peserta didik
☼
Pertanyaan
langsung sebaiknya diberikan secara random
☼
Pertanyaan
hendaknya disesuaikan dengan kemampuan dan kesiapan peserta didik
2.
Memberi penguatan
Memberi
penguatan atau reincorcement merupakan tindakan atau respon terhadap suatu
bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah
laku tersebut di saat yang lain.
a. Tujuan menggunakan keterampilan
memberi penguatan dalam pengajaran :
☼
Menimbulkan
perhatian peserta didik
☼
Membangkitkan
motivasi belajar peserta didik
☼
Menumbuhkan
kemampuan berinisiatif secara pribadi
☼
Merangsang
peserta didik berfikir yang baik
b. Jenis-jenis penguatan
1) Penguatan Verbal
Penguatan verbal merupakan respon
yang diberikan oleh guru terhadap perilaku atau respon belajar siswa yang
disampaikan melalui bentuk kata-kata/ lisan atau kalimat ucapan (verbal).
Misalnya penguatan verbal dalam bentuk kalimat seperti: kata bagus, baik, luar
biasa, ya, betul, tepat, atau kata-kata lain yang sejenis
2) Penguatan non-verbal
Penguatan non verbal sebaliknya dari penguatan verbal,
yaitu respon terhadap perilaku belajar (respon) siswa dengan perbuatan atau
isyarat-isyarat tertentu yang menunjukkan adanya pertautan dengan perbuatan
belajar siswa.
Macam macam penguatan
non-verbal :
a. Mimik dan gerakan badan
b. Gerak mendekati
c. Sentuhan
d. Kegiatan yang menyenangkan
e. Pemberian simbol atau benda
f.
Penguatan
tak penuh
3.
Mengadakan variasi
Pengertian
penggunaan variasi merupakan keterampilan guru dalam menggunakan bermacam
kemampuan untuk mengatasi kebosanan dan menimbulkan minat, gairah dan aktivitas
belajar mengajar yang efektif.
a. Tujuan penggunaan variasi dalam
proses belajar mengajar adalah untuk :
1) Menghilangkan kejemuan dalam
mengikuti proses belajar
2) Mempertahankan kondisi optimal
belajar
3) Meningkatkan perhatian dan motivasi
peserta didik
b. Jenis-jenis variasi
1)
Variasi dalam gaya mengajar.
Variasi ini berkaitan dengan gaya
mengajar yang digunakan oleh seorang pendidik agar peserta didik terhindar dari
rasa jenuh dan bosan. Misalnya, pada saat pelajaran berhitung, siswa diminta
keluar selama kurang lebih lima menit untuk mencari daun kering. Setelah itu,
dihitung bersama-sama di kelas atau di bawah pohon yang rindang. Cara yang
lain, misalnya dnegan study tour ke tempat-tempat bersejarah, ke
perkebunan, dll.
2)
Variasi dalam penggunaan media.
Dalam hal
ini, seorang pendidik haruslah memiliki kemampuan memilih media pembelajaran
yang teat sehingga proses pembelajaran bisa berlangsung secar optimal. Media
ini diharapkan mampu menyampaikan maksud seorang pendidik kepada peserta didik
dengan lebih jelas. Semakin lengkap suatu media atau alat pembelajaran ang
digunakan, maka semakin besar kemungkinan pembelajaran tersebut akan berhasil.
Tidak hanya melalui lisan, namun juga melalui media visual atau bahkan
audio-visual. Misalnya, pada saat pelajaran IPA, pendidik mengharapkan siswanya
mampu membedakan bagian-bagian bunga yang sempurna.
3)
Variasi dalam penggunaan metode.
Metode yang digunakan bisa
bermacam-macam sesuai dengan kegiatan yang ditetapkan dan tujuan
pembelajaran. Misalnya, selain menggunakan metode ceramah, seorang pendidik
juga bisa menggunakan metode tanya-jawab, eksperimen, demonstrasi, pemberian
tugas atau diskusi.
4)
Variasi dalam pola interaksi.
Kenyataan yang ada di lapangan saat
ini, sebagian besar pendidik masih menggunakan pola interaksi satu arah, yaitu
pola interaksi dari pendidik ke peserta didik Pendidik seolah menjadi sumber
dari segala sumber pengetahuan yang maha benar. Perubahan pola yang bisa
dilakukan adalah dengan pola interaksi multi arah. Misalnya dengan menciptakan
suasana diskusi pada saat pemecahan masalah dengan bantuan beberapa buku atau
eksperimen. Di sini, pendidik berperan sebagai fasilitator. Proses tersebut
tentunya dapat lebih mengacu peserta didik untuk belajar secara mandiri.
4.
Menjelaskan
Menjelaskan
adalah suatu keterampilan menyajikan bahan belajar yang diorganisasikan secara
sistematis sehingga mudah dipahami para peserta didik.
Prinsip-prinsip menjelaskan
§ Penjelasan harus disesuaikan dengan
kemampuan dan karakteristik peserta didik
§ Materi penjelasan harus dikuasai
secara baik oleh guru
§ Materi penjelasan harus bermanfaat
dan bermakna bagi peserta didik
§ Dapat menjelaskan harus disertai
dengan contoh-contoh yang kongkrit dan dihubungkan dengan kehidupan
5.
Membuka dan menutup pelajaran
Keterampilan
membuka pelajaran adalah usaha guru untuk mengkondisikan mental peserta didik
agar siap dalam menerima pelajaran. Dalam membuka pelajaran peserta didik
harus mengetahui tujuan yang akan dicapai dan langkah-langkah yang akan
ditempuh.
Keterampilan
menutup pelajaran adalah keterampilan guru dalam mengakhiri kegitan inti
pelajaran. Dalam menutup pelajaran, guru dapat menyimpulkan materi pelajaran,
mengetahui tingkat pencapaian peserta didik dan tingkat keberhasilan proses
belajar mengajar.
Tujuan membuka dan menutup pelajaran
adalah
§ Menyiapkan mental para peserta didik
agar siap memasuki persoalan yang akan dibicarakan
§ Memungkinkan peserta didik mengetahui
tingkat keberhasailan dalam pelajaran
§ Agar peserta didik mengetahui
batas-batas tugasnya yang akan dikerjakan
6.
Membimbing diskusi kelompok
Diskusi
kelompok kecil adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja sama
kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep atau prinsip
tertentu.
a. Prinsip-prinsip membimbing diskusi
kelompok kecil :
o
Laksanakan
diskusi dalam suasana yang menyenangkan
o
Berikan
waktu yang cukup untuk merumuskan dan menjawab permasalahan
o
Rencanakan
diskusi kelompok dengan sistematis
b. Komponen keterampilan guru dalam
megembangkan pembimbingan kelompok kecil :
☼
Memperjelas
permasalahan
☼
Menyebarkan
kesempatan berpartisipasi
☼
Menganalisa
pandangan peserta didik
☼
Menutup
diskusi
7.
Mengelola kelas
Keterampilan
mengelola kelas merupakan kemampuan guru dalam mewujudkan dan mempertahankan
suasana belajar mengajar yang optimal.
a. Tujuan dari pengelolaan kelas adalah
:
o
Mempertahankan
keadaan yang stabil dalam susana kelas, sahingga bila terjadi gangguan dalam
belajar mengajar dapat dikurangi dan dihindari
o
Melayani
dan membimbing perbedaan individual peserta didik
o
Mengatur
semua perlengkapan dan peralatan yang memungkinkan peserta didik belajar sesuai
dengan lingkungan sosial, emosional dan intelektual peserta didik dalam kelas.
b. Prinsip-prinsip Pengelolaan Kelas
o
Kehangatan
dan keantusiasan
o
Bervariasi,
gunakan variasi dalam proses belajar mengajar
o
Tanamkan
displin diri, selalu mendorong peserta didik agar memiliki disipin diri
o
Menekankan
hal-hal positif, memikirkan hal positif dan menghindarkan konsentrasi pada hal
negative
c. Komponen Keterampilan Pengelolaan
Kelas
·
Memusatkan
perhatian
·
Menunjukkan
sikap tanggap
·
Menegur
·
Membagi
perhatian
·
Memberi
penguatan
8.
Mengajar kelompok kecil dan
perorangan
Diskusi
kelompok kecil adalah suatu proses belajar yang dilakukan dalam kerja sama
kelompok bertujuan memecahkan suatu permasalahan, mengkaji konsep, prinsip
tertentu.
B.
METODE
MENGAJAR
Metode
pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan daripada proses pengajaran, atau soal
bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid.
Berikut adalah metode-metode mengajar :
1)
Metode
ceramah
Metode
ceramah adalah suatu penyampaian bahan secara lisan oleh guru di muka kelas.
Metode ini layak digunakan guru jika :
1. Pesan yang
disampaikan berupa fakta atau informasi,
2. Jumlah
siswa terlalu banyak
3. Guru
adalah pembicara yang baik, berwibawa dan dapat merangsang siswa.
Hal yang perlu diperhatikan untuk
penggunaan metode ceramah adalah
a) Menggunakan
kata-kata sederhana jelas dan mudah dipahami.
b) Menggunakan
alat visual seperti papan tulis untuk menjelaskan pokok bahasan.
c) Adakan rekapitulasi
dan mengulang kembali rumusan yang penting. Rekapitulasi adalah mengingat
kembali dengan contoh-contoh yang konkrit/nyata.
2)
Metode diskusi
Metode diskusi adalah cara
menerima materi dengan memperdebatkan
masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi secara rasional dan
objektif. Metode diskusi digunakan jika materi yang disajikan banyak mengandung
permasalahan yang tingkat sepakatanya masih rendah
Tugas-tugas guru dalam
diskusi
1. Bertindak
sebagai pimpinan diskusi yaitu menerima pendapat dan mengatur jalan diskusi
2. Sebagai
moderator yang dapat mengamankan, menolak, atau menyampaikan pendapat dan usul.
Metode diskusi dapat dibedakan
menjadi :
i.
Whole Group
Bentuk diskusi kelas dengan siswa
duduk membentuk setengah lingkaran. Guru sebagai pemimpin.
ii.
Diskusi kelompok
Terbagi
menjadi dua, diskusi kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang peserta
dandiskusi kelompok besar terdiri dari 7-15 orang peserta. Anggota diskusi
diberi kesempatan berbicara untuk mengemukakan pendapat dalam pemecahan
masalah.
iii.
Buzz group
Sama
seperti diskusi kelompok, namun dilakukan ditengah pelajaran atau di akhir
pelajaran. Buzz group ini berfungsi untuk memperjelas dan mempertajam bahan
pelajaran.
iv.
Panel
Sama
seperti diskusi kelompok, namun posisi duduk dibentuk melingkar. Dipimpin oleh
seorang moderator. Audien tidak ikut berbicara kecuali memberi tanggapan.
v.
Symposium
Terdiri
dari pembawa makalah, penyanggah, moderator, dan notulis serta beberapa peserta.
Tahap pertama, tahap penyampaian makalah secara singkat. Selanjutnya tahap
pemberian tanggapan atau sanggahan. Tahap terakhir adalah tahap kesimpulan.
vi.
Informal Debate
Kelas
dibagi menjadi dua tim untuk memperdebatkan suatu subjek tanpa memperhatikan peraturan
perdebatan formal.
vii.
Fish Bowl
Dipimpin oleh seorang ketua untuk
mencari keputusan. Tempat duduk setengah melingkar dengan dua atau tiga kursi
kosong menghadap peserta diskusi. Peserta yang ingin member pendapat, duduk di
kursi kosong dan meninggalkan kursi setelah selesai berbicara.
viii.
Brainstorming
Diskusi
ini akan berjalan baik jika anggotanya terdiri dari 8-12 orang. Setiap anggota
diharapkan menyumbangkan ide dalam pemecahan masalah.
3)
Metode tanya
jawab
Metodetanya
jawab adalah penyampaian pesan pengajaran dengan cara mengajukan pertanyaan
pada siswa agar siswa menjawabnya ataupun sebaliknya.
Metode ini dipakai untuk :
1. Pengulangan
pelajaran
2. Selingan
dalam menjelaskan pelajaran
3. Merangsang
siswa untuk memperhatikan materi ajar.
4)
Metode demonstrasi
dan eksperimen
Demonstrasi
adalah cara penyampaian yang dilakukan oleh guru, orang lain ataupun siswa yang
sengaja ditunjuk untuk memperagakan kepada kelas tentang suatu proses atau cara
melakukan sesuatu.
Eksperimen adalah cara pengajaran
dimana guru dan siswa bersama-sama melakukan percobaan untuk mengetahui
pengaruh atau akibat dari suatu aksi.
Matode ini digunakan untuk memberikan latihan
keterampilan.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
demonstrasi adalah :
1.
Menyusun langkah demonstrasi secara teratur.
2.
Mempersiapkan peralatan demonstrasi.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
eksperimen adalah :
1) Memberikan
penjelasan dan petunjuk dalam melakukan eksperimen.
2) Mengulang
eksperimen bila hasilnya belum memuaskan.
3) Melaporkan
hasil eksperimen secara tertulis.
5)
Metode resitasi
Metode
resitasi atau pekerjaan rumah adalah tugas-tugas yang diberikan kepada siswa
diluar jam pelajaran.
Hal yang
perlu diperhatikan adalah :
1. Tugas yang
diberikan harus jelas arahnya
2. Memberikan
petunjuk yang jelas untuk menghindari kebingungan.
6)
Metode kerja
kelompok
Kerja kelompok merupakan salah satu
metode belajar-mengajar yang memiliki kadar CBSA yang tinggi. Metode kerja
kelompok menuntut persiapan yang jauh berbeda bila dibandingkan dengan format
belajar-mengajar ekspositori. Metode ini cocok digunakan jika kekurangan alat
atau fasilitas pelajaran.
Hal yang perlu diperhatikan :
1. Menentukan tujuan yang harus dicapai
siswa.
2. Mempersiapkan materi yang harus
dikerjakan siswa
3. Pembagian disesuaikan dengan
kemampuan siswa dan kebutuhan materi
ajar
7)
Metode sosio-drama
dan bermain peran
Merupakan teknik mengajar yang banyak
kaitannya dengan pendemonstrasian kejadian-kejadian yang bersifat sosial.
Menurut Engkoswara: metode sosiodrama adalah suatu drama tanpa naskah yang akan
dimainkan oleh sekelompok orang. Biasanya permasalahan cukup diceritakan dengan
singkat dalam tempo 4 atau 5 menit, kemudian anak menerangkannya.
Persoalan pokok yang akan didramatisasikan diambil dari kejadian-kejadian
social. Metode ini cocok digunakan untuk menerangkan peristiwa .
Hal yang perlu diperhatikan :
1) Persiapan seperti menentukan pokok maslah yang akan
dijadiakan drama
2) Melaksanakan
Tanya jawab, diskusi, kritik atau analisis persoalan setelah pementasan drama
8)
Metode karya
wisata
Metode
karya wisata adalah metode pengajaran yang dilakukan diluar kelas guna
mengetahui suatu peristiwa atau tempat yang berkaitan dengan pokok bahasan.
Metode ini digunakan untuk memberikan
pengertian yang jelas terhadap pokok masalah atau pembahasan dengan melihat
benda atau lokasi sebenarnya.
Hal yang harus diperhatikan :
1. Mempersiapkan
dan merencanakan karya wisata secara musyawarah dengan siswa dan orang tua.
2. Siswa
diberi tugas untuk mencatat, mengumpulkan bahan, atau data dan mengumpulkannya
dalam bentuk laporan tertulis yang dilanjutkan dengan Tanya jawab atau diskusi.
3. Guru
memberi penilaian dan saran kegiatan dan hasil laporan.
9)
Metode
drill
Metode
drill atau disebut latihan dimaksudkan untuk memperoleh ketangkasan dan keteampilan
terhadap apa yang dipelajari.
Hal yang harus di
pertimbangkan :
1) Memberi
latihan secara bertahap dimulai dari latihan yang paling mendasar.
2) Tahap
kesulitan latihan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing siswa
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
◊
Keterampilan
dasar mengajar adalah kemampuan atau keterampilan yang bersifat khusus
yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau widyaiswara agar dapat melaksanakan
tugas mengajar secara efektif, efisien dan professional
◊
Keterampilan dasar mengajar terdiri dari :
1. Bertanya
2. Memberi penguatan
3. Mengadakan variasi
4. Menjelaskan
5. Membuka dan menutup pelajaran
6. Membimbing diskusi kelompok
7. Mengelola kelas
8. Mengajar kelompok kecil dan
perorangan
◊
Metode Pengajaran antara lain :
1) Metode
ceramah
2) Metode diskusi
3) Metode
tanya jawab
4) Metode
demonstrasi dan eksperimen
5) Metode
resitasi
6) Metode
kerja kelompok
7) Metode
sosio-drama dan bermain peran
8) Metode
karya wisata
9) Metode
drill
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan dan Moedjiono. 2010. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja rodaskarya.
Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran
dan Implementasinya. Jakarta: Prenada Media
Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
CV.
Usman, M. Basyiruddin.
2002. Metodologi pembelajaran Agama Islam.
Jakarta: Ciputat Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar