Selasa, 07 Juni 2016

Makalah Psikologi

PERTUMBUHAN BAYI
Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan
Dosen Pengajar : Dr. Chodidjah Makarim, M.Si.


Disusun Oleh :
Laeli Lutfiyani



PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS IBN KHALDUN
BOGOR
2015
DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
BAB I – PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
B.   Rumusan Masalah
C.   Tujuan
BAB II – PEMBAHASAN
A.   Pertumbuhan Bayi
B.   Jenis Jenis Pertumbuhan Bayi
C.   Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Bayi
D.   Gangguan Pertumbuhan Pada Bayi
BAB III – PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA








KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, wr, wb.
            Alhamdulillah, Kami ucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kami kesehatan serta kekuatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
            Sholawat serta salam tidak lupa kami panjatkan kepada nabi Muhammad saw beserta kelurga dan para sahabat. Dalam makalah ini kami akan membahas materi kuliah psikologi perkembangan yang berjudul “pertumbuhan pada masa bayi”.
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi banyak orang, khususnya bagi kami selaku pemakalah, maaf atas segala kekurangan dalam makalah ini.
Wassalamualikum, wr, wb.












BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Pertumbuhan bayi adalah hal penting yang perlu kita bahas dalam materi awal pembelajaran psikologi perkembangan, karena masa bayi  merupakan masa yang dapat mempengaruhi perkembangan di masa selanjutnya, baik mempengaruhi dari segi pertumbuhan itu sendiri ataupun memepengaruhi perkembangan pada keidupan seseorang.
Pada makalah ini kita akan membahas dari mulai jenis kelahiran, definisi dari pertumbuhan bayi, factor yang mempengarui pertumbuhan, dan gangguan yang terjadi pada proses pertumbuhan bayi. Agar kita semua dapat memahami secara mendetail mengenai pertumbuhan yang terjadi pada masa bayi sehingga kita dapat memprotek diri untuk lebih baik, waspada, dan mawas diri dalam merawat bayi.
B.   Rumusan Masalah
a.    Apa yang dimaksud dengan pertumbuhan bayi ?
b.    Apa saja jenis – jenis pertumbuhan pada bayi ?
c.    Apa saja faktor yang mempengaruhi pertumbuhan pada bayi  ?
d.    Apa saja gangguan dalam proses pertumbuhan pada bayi ?

C.   Tujuan
Mengetahui pertumbuhan yang terjadi pada masa bayi, jenis-jenisnya, faktor-faktor yang mempengaruhi dan gangguan yang terjadi pada pertumbuhan bayi.






BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Pertumbuhan Bayi
Di bawah ini beberapa pengertian tentang bayi menurut para ahli
1.    Menurut Sowetjinimgsih
Bayi adalah anak yang berusia 0-1 thn. Dengan pembagian sebagai berikut :
a.    Masa neonatal[1]
                                                            i.    Masa neonatal dini                        : usia 0-7 hari
                                                          ii.    Masa neonatal lanjut         : usia 8-28 hari
b.    Masa pasca neonatal  : usia 29 hari – 1 tahun
2.    Menurut Charlote Buhler
Bayi adalah yang berusi 0-1 tahun
3.    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia bayi adalah anak yang baru lahir.
Jadi, bayi adalah masa tahapan pertama kehidupan seorang manusia stelah telahir dari rahim seorang ibu. ketika bayi sudah mulai berjalan disebut balita , jadi umumnya istilah bayi diberikan kepada anak manusia yang berusia di bawah 12 bulan.
Pertumbuhan bayi
Perubahan secara fisiolagis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik dalam peredaran waktu masa bayi. Dalam pertumbuhan bayi juga terjadi pertumbuhan ukuran berat badan, tinggi badan, ukuran tulang dan gigi serta perubahan secara kuantitatif dan perubahan fisik pada bayi.

B.   Jenis Jenis pertumbuhn pada bayi
a.    Berat badan
Pertumbuhan pada bayi normal dapat diklasifikasikan menjadi 3 bagian
                                          i.    Umur 1 - 3 bulan berat badan bertambah 700 gram per empat minggu atau bertambah sebanyak 170-200 gram per minggunya.
                                        ii.    Umur 3 - 6 bulan pertambahan berat badan normal adalah sebanyak 450 gram per empat minggu atau sekitar 125 gram perminggu.
                                       iii.    Umur 6 - 12 bulan pertambahan berat badan bayi per empat minggu sebanyak 350 gram.
Kenaikan berat badan normal di atas dapat dilihat bahwa pertambahan berat badan paling cepat di umur 1-3 bulan, sedangkan pada masa 3-6 bulan pertumbuhan ini akan menurun, pada usia 6-12 bulan pertumbuhan mengalami perlambatan, melambatnya pertambahan berat badan pada umur 6 bulan bersifat normal. Karena pada usia tersebut bayi sudah melakukan aktifitas.
Jika pertumbuhan bayi dibawah garis normal maka sebaiknya  diberi tambahan gizi atau konsultasi kepada doter dan jika pertambahan berat badan diatas garis normal sebaiknya jangan terlalu sering membiarkan bayi banyak tidur , pada kondisi ini sebaiknya bayi diajak untuk banyak bergerak agar merangsang lebih aktif.

b.    Tinggi badan
Tinggi rata-rata pada bayi normal adalah
                                      I.        Saat lahir       : 50 cm
                                    II.        12 bulan        : 75 cm

c.    Pertumbuhan gigi
Pada wktu dilahirkaan hanya sedikit bayi yang sudah tumbuh giginya. Ada pula yang pada usia satu tahun baru tumbuh gigi nya. Pada umumnya  gigi pertama tumbuh pada kurang lebih 6 bulan. Berikut adalah pola umum urutan pertumbuhan gigi anak
                                          i.    Usia 6 bulan             : gigi seri tengah pada rahang bawah
                                        ii.    Usia 7 bulan             : gigi seri samping pada rahang bawah
                                       iii.    Usia 7,5 bulan          : gigi seri tengah pada rahang atas
                                       iv.    Usia 9 bulan             : gigi seri samping pada rahang atas
                                        v.    Usia 12 bulan           : gigi geraham pertama pada rahang bawah

d.    Ukuran tulang
Pertumbuhan tulang bayi dimulai sejak  berada di dalam kandungan. Saat dilahirkan tulang-belulang bayi masih sangat lentur hingga mudah retak atau patah namun sangat cepat pulih. Proses pengerasan tulang dimulai pada awal tahun pertama dan akan terus berlangsung sampai masa puber.

e.    Pertumbuhan rambut
Tidak semua bayi memiliki rambut ketika lahir karena pertumbuhan rambut dipengaruhi oleh factor genetik dan asupan gizi yang dikonsumsi saat bayi masih didalam rahim.

C.   Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bayi
a.    Genetik
 Faktor genetik dapat mempengaruhi bayi seperti faktor bawaan, jenis kelamin , Obstetrik [2] , ras, suku bangsa . Contoh faktor genetik bawaan :  jika salah satu orang tua nya tinggi maka  sifat tinggi tersebut akan  diturunkan kepada anaknya.

b.    Nutrisi
Asupan gizi mempengaruhi pertumbuhan. Tidak hanya yang dikonsumsi langsung  oleh bayi, namun asupan gizi yang dikonsumsi ibu saat sedang hamil juga berpengaruh pada pertumbuhan bayi setelah lahir . Baik kekurangan atau kelebihan nutrisi mempunyai pengaruh buruk bagi pertumbuhan bayi karena dapat menghambat proses pertumbuhan .

c.    Penyakit kronis/kelainan kongenital [3]
tuberkolosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.

d.    Lingkungan fisis dan kimia
Lingkungan sebagai tempat anak hidup berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak. Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu mempunya dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.

e.    Sosio-Ekonomi
Kemisikinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang buruk dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.

f.     Kebiasaan perlakuan
Perlakuan dari orang dewasa terhadap bayi dapat mempengaruhi pertumbuhan bayi, seperti : cara menggendong bayi yang salah akan membentuk tulang yang tidak normal.

D.   Gangguan/Kelainan Pertumbuhan pada Bayi
a.    Malnutrisi ringan
Anak akan tidak akan tumbuh sempurna dibanding dengan anak yang kebutuhan gizinya terpenuhi. Terkadang si anak terlihat lebih kurus atau pendek dibanding anak lain, meski demikian si anak terlihat normal, tidak seperti sakit. Meski begitu, karena gizinya kurang, anak akan lebih mudah menjadi sakit.Anak dengan malnutrisi ringan, akan lebih mudah terserang diare atau flu. Jika terserang flu biasanya akan berlangsung lebih lama, dan bahkan dapat meningkat menjadi pneumonia. Campak, TBC atau penyakit lainnya menjadi lebih berbahaya bagi anak dengan malnutrisi. Sangat penting bagi anak malnutrisi untuk mendapatkan perawatan khusus dan mencukupkan kebutuhan gizinya, sebelum si anak menjadi sakit. Kegiatan menimbang bayi atau anak, sangat penting untuk memantau perkembangan dan status gizi si anak, sehingga malnutrisi dapat dicegah secara dini.
b.    Malnutrisi berat
Kondisi ini sering terjadi pada bayi yang berhenti mendapatkan ASI secara mendadak atau dihentikan pemberian ASInya terlalu dini. Malnutrisi berat juga dapat terjadi pada bayi yang tidak mendapat energi secara terus-menerus.
c.    Malnutrisi kering atau marasmus
Ciri-ciri anak yang mengalami malnutrisi kering atau marasmus antara lain rambut tipis, muka terlihat lebih tua, selalu terlihat lapar, sangat kurus, dan berat badan sangat ringan. Anak seperti ini bisa dikatakan hanya tulang dan kulit. Anak ini tidak mendapat asupan makanan hampir seluruh jenis makanan atau gizi, dengan kata lain, dia kelaparan. Untuk memulihkannya, anak perlu mendapat asupan gizi secara keseluruhan.
d.    Malnutrisi basah atau kwashiorkor
Malnutrisi basah atau kwashiorkor dapat dicirikan antara lain anak berhenti tumbuh, kulit terasa sakit dan mengelupas, wajah dan kaki serta tangan terlihat bengkak, pigmen warna pada kulit atau rambut tidak sempurna, dan lengan atas terlihat kecil. 
e.    Sirenomalia
Merupakan penyakit kelainan langka bawaan, ditandai dengan kedua kaki yang menyatu dari paha hingga tumit, hanya memiliki ginjal satu buah, alat kelamin menyatu dengan organ usus besar dari pinggang ke bawah dan posisinya tidak ada yang lebih rendah.
Penyebab pasti dari sirenomelia belum diketahui. Sebagian besar kasus terjadi tanpa alasan yang jelas (sporadis). Ada beberapa yang meyakini sirenomelia adalah hasil dari penyimpangan dalam perkembangan awal darah sistem sirkulasi dalam embrio. Para peneliti juga percaya bahwa faktor lingkungan dan genetik memainkan peran dalam gangguan perkembangan sirenomalia.
f.     Thalassemia
Thalassemia adalah penyakit kelainan darah yang ditandai dengan kondisi sel darah merah yang mudah rusak dan umurnya lebih pendek dari sel darah normal (kurang dari 120 hari). Gangguan ini terjadi ketika tubuh membuat membuat bentuk abnormal hemoglobinHB (protein dalam sel darah merah yang membawa oksigen). Gangguan tersebut mengakibatkan kehancuran yang berlebihan pada sel darah merah yang mengarah ke anemia. Pada penderita thalasemia terjadi perubahan atau mutasi gen, yaitu pembawa kode genetik untuk pembuatan hemoglobin. Akibatnya kualitas sel darah merah tidak baik dan tidak dapat bertahan hidup lama, tidak bisa bertahan sepanjang hidup sel darah merah normal. Manifestasi yang dirasakan pasien adalah cepat capai, terlebih bila naik tangga atau harus berjalan cepat, apalagi berlari. Thalassemia merupakan jenis penyakit yang diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya.
g.    Hidrosefalus
Hidrosefalus merupakan sebuah kondisi di mana terjadi penumpukan cairan dalam rongga (ventrikel) yang letaknya di dalam otak. Penyebab hidrosefalus bermacam-macam. Namun yang paling sering ditemui adalah karena kelainan bawaan sejak lahir yang disebabkan infeksi toksoplasmosis. Jika ada infeksi saat dikandungan biasanya bayinya lahir dengan hidrosefalus. Pada bayi, sering disebabkan infeksi kongenital (dibawa sejak lahir), seperti toksoplasma, Cytomegalovirus, atau gangguan perkembangan otak lainnya.  Pada anak yang lebih besar, dapat disebabkan oleh pasca infeksi selaput otak karena TBC atau tumor.
Gejala yang terlihat adalah lingkar kepala yang lebih besar dari ukuran normal dan terus bertambah ukurannya selama ubun-ubun besar belum tertutup. Diagnosis pasti dilakukan dengan CT scan kepala, dimana terdapat gambaran ruang ventrikel yang membesar, sehingga jaringan otak di sekelilingnya tertekan.
h.    Mikrocephalus yaitu gangguan pertumbuhan tulang tengkorak akibat kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang pada bayi.
i.       Rakhitis yaitu gangguan tulang karena kekurangan vitamin D. Biasanya terjadi pada anak-anak dalam masa pertumbuhan. Akibatnya pertumbuhan tulang terganggu sehingga bentuk kaki membelok keluar (berbentuk huruf X) atau membengkok ke dalam (berbentuk huruf O).
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pertumbuhan bayi
Perubahan secara fisiolagis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik dalam peredaran waktu masa bayi. Dalam pertumbuhan bayi juga terjadi pertumbuhan ukuran berat badan, tinggi badan, ukuran tulang dan gigi serta perubahan secara kuantitatif dan perubahan fisik pada bayi.
Pertumbuhan bayi mencakup
·         penambahan berat badan,
·         tinggi badan,
·         pertumbuhan gigi,
·         ukuran tulang dan
·         pertumbuhan rambut.
Faktor- factor yang mempengaruhi pertumbuhan bayi adalah :
a.    Genetic
b.    Nutrisi
c.    Penyakit kronis/kelainan kongenital
d.    Lingkungan fisis dan kimia
e.    Sosio-Ekonomi
f.     Kebiasaan perlakuan
Gangguan yang terjadi pada pertumbuhan bayi :
a.    Malnutrisi ringan
b.    Sirenomalia
c.    Thalassemia
d.    Hidrosefalus
e.    Mikrocephalus
f.      Rakhitis

DAFTAR PUSTAKA
Jahja, Yudrik.2011.Psikologi Perkembangan.Jakarta: Kencana.
Kartono, Kartini. 1995. Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: Mandar Maju.
Santrock,John W. 2007. Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Website :




[1] dari pemotongan dan pengikatan tali pusar sampai sekitar akhir minggu kedua dari kehidiupan pascamatur.
[2] Obstetri adalah ilmu bedahkedokteran yang khusus mempelajari cara memperlakukan wanita dan bayi selama masakehamilan, proses kelahiran danpuerperium (periode setelah kelahiran). 
[3] Cacat bawaan, kelainan bawaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar